Cara menenangkan anak yang menangis: 4 frasa yang efektif

"Aku mengerti betapa mengerikan / sedih / sulitnya itu untukmu." Frasa inilah yang seharusnya menggantikan sakramen "jangan menangis". Urutan yang ketat biasanya hanya menyebabkan gelombang baru tangisan atau keinginan - anak itu bahkan lebih marah: Anda tidak terlalu peduli dengan pengalamannya. Setelah menyatakan simpati, Anda membangun kontak emosional - sehingga Anda membiarkan tahu apa yang Anda dengar dan siap untuk Anda dengarkan.

"Katakan padaku mengapa kamu menangis." Frasa ini merupakan alternatif untuk beralih perhatian standar. Upaya untuk mengalihkan perhatian seorang anak dengan mainan, percakapan aktif, atau lelucon yang tegang tidak selalu merupakan ide yang bagus: manipulasi kasar semacam itu dapat memperburuk histeria. Gunakan opsi yang lebih lembut dan halus - minta bayi untuk membisikkan sesuatu yang membuatnya kesal. Jadi dia akan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan emosinya tanpa menangis.

“Apakah kamu ingin aku memelukmu?” Jangan buru-buru mencium dan meremas seorang anak yang berjongkok, mencoba menghiburnya: ini tidak selalu efektif. Selain itu, pelukan dapat menyebabkan iritasi atau agresi - anak akan mulai melepaskan diri dan mendorong Anda pergi. Sebaliknya, tanyakan apakah belaian Anda diperlukan sekarang: ini tidak hanya akan memungkinkan bayi untuk menjaga batas-batas pribadinya, tetapi juga akan memberikan kesempatan untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Mari kita cari tahu bagaimana menghadapi ini." Ucapkan frasa ini, jeda. Kemudian mulailah mengajukan pertanyaan dan jangan terburu-buru si anak dengan jawabannya. Secara bertahap, ia akan mampu mengekang emosi dan mulai memikirkan cara untuk mengatasi masalah. Ingat: tidak perlu menyelesaikan semuanya sendiri - beri anak kesempatan untuk memahami, menganalisis, dan menarik kesimpulan.