Perbedaan ekspresi emosi pada orang dewasa dan anak-anak

Hampir semua orang dewasa tahu bagaimana rasanya menghadapi emosi yang kuat. Kemarahan adalah kesedihan, kegembiraan atau kekaguman, belajar untuk mengendalikan perasaan-perasaan ini tidak penting dalam kehidupan sehari-hari.

Anak-anak juga mengalami banyak perasaan yang sama dengan orang dewasa. Karena kemampuan kognitif mereka yang terbatas dan kurangnya kedewasaan, anak-anak lebih sulit untuk mengekspresikan emosi dengan benar.

Orang dewasa perlu membantu anak-anak belajar bagaimana mengekspresikan dan membentuk emosi mereka.

Mengingat indeks usia, ada perbedaan dalam ekspresi emosi pada orang dewasa dan anak-anak.

Emosi adalah hati dan jiwa dari karunia. Ketika kita melihat ke dalam mata anak-anak dan orang dewasa, kita melihat jiwa mereka.

Anak-anak berbakat penuh dengan emosi dan antusiasme. Anak-anak emosional sering dapat menangis jika mereka kecewa atau merasa diperlakukan tidak adil oleh orang tua, guru atau teman sebaya mereka.

Banyak orang dewasa mampu menahan dan mengendalikan emosi mereka sehubungan dengan belas kasihan dan belas kasih. Reaksi mereka terhadap situasi tertentu akan lebih efektif daripada anak.

Murka

Bagi banyak orang, pekerjaan dapat menjadi sumber utama stres, dan stres dapat menyebabkan kemarahan. Terlalu banyak pekerjaan, tuntutan atasan dan bahkan kecemburuan karena kemajuan seorang karyawan, dapat menyebabkan konfrontasi. Namun dalam banyak kasus, orang dewasa dapat mengelola emosi mereka dan menemukan solusi kompromi dalam banyak situasi. Mereka mampu menahan sejumlah emosi sehari-hari dan mencegah mereka keluar dari kendali.

Anak-anak tidak selalu mengendalikan amarah mereka, sehingga ekspresi emosi tidak dapat dikendalikan.

Apapun alasan untuk kemarahan pada anak-anak, orang dewasa harus menemukan cara untuk membantu mereka mengekspresikan kemarahan dalam alasan dan mengajar untuk tidak marah ketika mengekspresikan emosi mereka.

Perbedaan dalam ekspresi emosi kemarahan terdiri dari fakta bahwa banyak orang dewasa dapat mengabaikan kemarahan dengan relatif mudah, tetapi anak-anak jauh lebih sulit untuk mengatasi emosi tersebut.

Mengelola emosi

Orangtua dapat dan harus melatih anak-anak mereka secara efektif untuk mengelola emosi, membantu mereka memproses dan mengekspresikan emosi mereka. Ini sangat berguna untuk anak di masa depan.

Orang dewasa perlu berbicara dengan anak-anak tentang berbagai situasi yang menyebabkan emosi tertentu dan mengajari mereka untuk memahami perasaan mereka.

Jadilah teladan bagi anak-anak Anda. Pelajari lebih lanjut tentang mengelola emosi menggunakan metode pedagogis dalam mengasuh anak.

Menangis adalah cara umum untuk mengekspresikan kebencian atau ketidakpuasan.

Anak-anak dapat menangis karena ketidaknyamanan fisik atau rasa sakit. Ketidakpuasan dimanifestasikan dalam berteriak atau seorang anak mungkin sombong. Orang dewasa mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan bahasa, terkadang menggunakan bahasa gaul.

Bermain olahraga adalah alat yang baik untuk disiplin dan pengaturan diri.

Olahraga dapat mengajarkan seorang anak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan fokus pada tujuan bersama.

Tidak seperti orang dewasa, anak-anak tidak dapat mengekspresikan banyak emosi secara lisan, karena mereka tidak memiliki kosakata.

Orangtua adalah contoh yang sangat kuat untuk meniru anak-anak mereka. Praktek manajemen emosional yang bertanggung jawab adalah bagian mendasar dari mengajar anak Anda keterampilan menangani emosi.

Kemampuan untuk mendefinisikan dan menafsirkan ekspresi wajah emosi sangat penting dalam komunikasi manusia dan interaksi sosial. Enam ekspresi wajah bersifat universal dalam budaya yang berbeda: bahagia, marah, ekspresi kesedihan, kecemasan, jijik dan kejutan.

Emosi mimik pada orang dewasa dan anak-anak secara alami memiliki perbedaan. Anak-anak dapat melompat dengan kebahagiaan, dan dengan kekaguman yang sangat dikagumi. Orang dewasa lebih pendiam dalam situasi seperti itu. Ungkapan kesedihan dan kecemasan pada orang dewasa dapat berlalu tanpa terasa, dan pada anak-anak emosi-emosi ini menjadi jelas.

Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada masa bayi.

Ini adalah bagian dari proses pengembangan manusia. Emosi diatur oleh "jam biologis" (otak dan pematangannya). Lingkungan dan pengaruhnya pada waktu yang berbeda dapat mengubah perkembangan emosional anak-anak.