Anak itu takut untuk meninggalkan satu di rumah

Sekali dalam kehidupan setiap orangtua ada saatnya ketika anak harus meninggalkan satu rumah. Semakin muda bayinya dan semakin jarang ia terbiasa sendirian, semakin sulit ia dapat mengalami perpisahan dari orang tuanya. Mungkin, setiap anak takut tertinggal sendirian di rumah. Ketiadaan orang tua dapat membuatnya merasa kesepian dan tak berdaya. Bahkan kamar-kamar dan hal-hal yang digunakan si anak bisa menyebabkan dia merasa takut.

Alasan mengapa seorang anak takut tinggal sendiri

Para ahli berpendapat bahwa sering kali faktor pengembangan jenis ketakutan masa kecil adalah orang tua sendiri. Misalnya, orang tua menonton film, berita, atau program yang menceritakan pembunuhan, perampokan, bandit, dan monster yang pergi ke rumah dan menyerang orang. Dan semua ini bisa dilihat oleh anak-anak. Seringkali dalam percakapan dengan orang dewasa lainnya, orang tua dapat mendiskusikan beberapa peristiwa yang tidak menyenangkan, misalnya, ketika seseorang menggigit seekor anjing, seorang pencuri naik ke rumah orang lain dan pada saat yang sama tidak menyadari bahwa seorang anak yang bahkan sibuk dengan urusannya sendiri, semua ini terdengar. Oleh karena itu, anak-anak dan rasa takut muncul bahwa jika mereka tinggal di rumah sendirian, sesuatu pasti terjadi pada mereka yang buruk.

Menurut psikolog anak-anak, di jantung ketakutan anak untuk tinggal di rumah sendirian adalah harga dirinya yang rendah. Ketika orang tua dekat, anak merasa lebih terlindungi dan lebih aman. Kedekatan orang tua baginya adalah tempat persembunyian terbaik, bahkan dari pintu paling padat dengan banyak kunci. Pecahnya perlindungan orang tua menyebabkan kecemasan, ketidakamanan dan kesepian pada anak. Anak itu mulai berpikir bahwa dia tidak membutuhkan orang tuanya dan bahwa mereka dapat melemparkannya kapan saja. Dan jika anak itu terlalu mengembangkan fantasi, maka rasa takut ini bisa sangat sulit.

Ketakutan anak-anak seperti itu secara luas tercermin dalam cerita rakyat anak-anak. Ada banyak cerita mengerikan yang ditularkan secara lisan dari generasi ke generasi. Terutama populer dengan perolehan data ini dari anak-anak berusia 7-12 tahun. Yang mengejutkan adalah bahwa dalam usia dewasa ini, rasa takut untuk tinggal di rumah sendiri paling sering terjadi.

Cara mengatasi rasa takut anak sendirian

Kekhawatiran pada anak-anak bisa sangat persisten, tetapi taktik dan kesabaran yang benar dari orang tua akan membantu untuk segera mencapai hasil yang diinginkan. Untuk mulai dengan, orang tua harus bersikap konsisten. Dalam hal apapun Anda tidak bisa memarahi seorang anak, menyalahkan dia karena pengecut dan mengatur kondisi. Kondisi utama untuk perjuangan efektif melawan ketakutan anak adalah keluarga yang penuh kasih, yaitu, tidak semenit seorang anak seharusnya tidak merasa bahwa dia tidak dicintai.

Juga para psikolog memberi orang tua nasihat berikut: