Riasan sederhana ini membantu saya untuk menyesuaikan fitur wajah

Chiseled cheekbones, hidung rapi, mata berbentuk almond, bibir bengkak - gadis mana yang tidak ingin terlihat seperti itu? Bahkan jika fitur Anda jauh dari sempurna, kontur cahaya akan datang untuk menyelamatkan. Teknik ringan ini tidak membutuhkan banyak waktu, tetapi akan dengan cepat mencapai hasil yang diinginkan.

Pilih korektor yang benar

Penting untuk diingat: pematung berarti meniru bayangan di wajah - itulah mengapa bayangannya tidak seharusnya tidak alami. Hindari produk dengan podton merah atau merah yang berbeda: pigmen ini akan terlalu terlihat pada kulit. Warna corector gray-brown (taup) dapat dianggap universal: dengan memvariasikan jumlah pigmen, Anda bisa mendapatkan bayangan yang ekspresif atau yang halus. Tekstur juga penting: krim tongkat, kushon dan palet membuatnya mungkin untuk menciptakan lapisan yang lebih canggih, genangan air - lebih mudah untuk naungan dan lebih cocok pada kulit berminyak.

Tentukan zona koreksi

Jangan mengikuti secara membabi buta skema standar - wajah Anda bersifat individual dan membutuhkan pendekatan yang lebih bijaksana. Ingat aturan utama kontur cahaya: korektor gelap memproses area-area yang perlu disembunyikan secara visual atau dilakukan lebih sedikit. Dengan demikian, Anda perlu mendefinisikan tugas makeup Anda sendiri dan membuat "peta contouring" Anda sendiri.

Koreksi korektor

Jika Anda lebih suka make-up alami, aplikasikan korektor di depan foundation setelah menerapkan primer. Metode ini benar-benar berfungsi: contouring sebagai dasar akan memperbaiki fitur wajah, tetapi tidak akan terlihat oleh orang lain. Jika Anda menghasilkan terlalu banyak uang atau tidak terjawab dengan zona yang dipilih - cukup hati-hati encerkan dengan spons basah, dan kemudian tambahkan beberapa cairan tonal.

Foto: pinterest.com/kristaminas, pinterest.com/fuzebranding